“ Demi langit dan yang datang pada malam hari,
tahukah kamu apakah yang datang pada malam hari itu? (yaitu) bintang yang cahayanya menembus “
At-Thaariq :1-3
Kata “Thaariq ,” nama surat ke-86, berasal dari akar kata “tharq ,” yang makna dasarnya adalah memukul dengan cukup keras untuk menimbulkan suara, atau menumbuk. Dengan mempertimbangkan arti yang mungkin dari kata tersebut, yakni “berdenyut/berdetak ,” “memukul keras,” perhatian kita mungkin diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting.
Pendapat ahli tafsir:
Beberapa pendapat ahli tafsir tentang ayat ini, sebut saja misalnya: Ibnu Katsir, ia mengemukan pendapat Qatadah dan ahli tafsir terdahulu lainnya mengatakan: “Di namakan bintang thariq karena muncul di malam hari dan menghilang pada siang hari…”, dan menambahkan tafsiran Ibnu Abbas ra. tentang kalimat “ats tsaaqib” dengan “bersinar”.
Berbeda dengan Sayyid Quthub hanya mengomentari sebagai jenis bintang tertentu saja, tidak bersedia merincikan jenis bintang tersebut, bahkan berkesimpulan bahwa langit dan bintang-bintangnya semua memancarkan cahaya di kegelapan malam.
Sedangkan Makhluf menafsirkan: “Yang diaksudkan disini (ath thaariq), yaitu bintang yang nampak di malam hari..”, ia menambahkan: “an-najmu ats-tsaaqibu”, yaitu yang bersinar, seakan-akan menembus kegelapan Dengan cahayanya..”. Seperti juga Sayyid Quthub, ia menyebut sebagai jenis bintang tertentu.
Ash Shabuni dan para penyusun Tafsir Al Muntakhab sepakat dengan pendapat Ibnu Katsir di atas, dan menambahkan bahwa selain kalimat sumpah ini menunjukan jenis bintang tertentu, ada juga pembatasan dan pengkhususan yang tidak bisa di lupakan dalam ayat ini. Seandainya symbol ath thariq sama dengan semua bintang, tidaklah disebutkan dalam ayat ini dengan perincian sedetail ini…
Hakikat sains Al Qur’an:
Dengan mempertimbangkan arti yang memungkinkan dari kata tersebut, yaitu memukul keras, berdenyut atau berdetak seperti dijelaskan di atas, dan penjelasan dari beberapa ahli tafsir, perhatian kita akan diarahkan oleh ayat ini pada sebuah kenyataan ilmiah penting.
Istilah bintang disebutkan di dalam Al Qur’an sebanyak 14 kali, empat diantaranya bentuk single “an-najm”, sembilan bentuk plural “an-nujum”, dan satupun diantaranya tidak ada disebut dengan “ath-thaariqi an-najmu ats tsaaqibu”, kecuali yang ada dalam Surah yang kita bahas ini.
Untuk menggambarkan bintang ini, lebih lanjut Allah berfirman: “Tahukah anda apakah Bintang Thariq itu?, yaitu bintang yang cahayanya menembus”. Istilah ath-thariqi dalam ayat di atas berarti sebuah bintang yang menembus malam, yang menembus kegelapan, yang muncul di malam hari, yang menembus dan bergerak, yang berdenyut atau berdetak, yang menumbuk, atau bintang terang.
Dari ayat ke-3 surat Ath Thaariq istilah “an najmu ats tsaaqibu,” yang berarti yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan bahwa Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat lubang di kegelapan dan bergerak, semua sifat-sifat ini mengidentifikasikan pada sebuah fenomena alam ruang angkasa yang yang maha dahsyat, baru di abad ke-20 ditemukan oleh ilmu pengetahuan kontemporer, yaitu dikenal dengan “PULSARS”.
Hakikat ilmu pengetahuan modern:
Melalui penelitian oleh Jocelyn Bell Burnell, di Universitas Cambridge pada tahun 1967, sinyal radio yang terpancar secara teratur ditemukan. Namun, hingga saat itu belumlah diketahui bahwa terdapat benda langit yang berkemungkinan menjadi sumber getaran atau denyut (detak) teratur yang agak mirip pada jantung.
Pada tahun 1967, para pakar astronomi menyatakan bahwa, ketika materi menjadi semakin rapat di bagian inti karena perputarannya mengelilingi sumbunya sendiri, medan magnet bintang tersebut juga menjadi semakin kuat, sehingga memunculkan sebuah medan magnet pada kutub-kutubnya sebesar 1 triliun kali lebih kuat daripada yang dimiliki Bumi. Mereka lalu paham bahwa sebuah benda yang berputar sedemikian cepat dan dengan medan magnet yang sedemikian kuat memancarkan berkas-berkas sinar yang terdiri dari gelombang-gelombang radio yang sangat kuat berbentuk kerucut di setiap putarannya.
Tak lama kemudian, diketahui juga bahwa sumber sinyal-sinyal ini adalah perputaran cepat dari bintang-bintang neutron. Bintang-bintang neutron yang baru ditemukan ini dikenal sebagai “pulsar” (Radio Pulsars). Disebut demikian, karena menimbulkan denyutan-denyutan sinyal radio secara teratur setiap detik, yang mencapai tiga puluh kali denyutan per detik. Adalah rahmat Allah kepada kita, bahwa denyutan-denyutan radio paling dekat ke kita mencapai 5000 tahun cahaya, kalau tidak pastilah denyutan-denyutannya mengerikan tersebut akan menghancurkan semua tata kehidupan di bumi ini.
Bintang-bintang neutron yang baru ditemukan ini dikenal sebagai “pulsar.” Bintang-bintang ini, yang berubah menjadi pulsar melalui ledakan supernova, tergolong yang memiliki massa terbesar, dan termasuk benda-benda yang paling terang dan yang bergerak paling cepat di ruang angkasa. Sejumlah pulsar berputar 600 kali per detik . Double Pulsar Found,” January 9, 2004; www.atnf.csiro.au/news/press/double_pulsar/
Kata “pulsar” berasal dari kata kerja to pulse . Menurut kamus American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut . Kamus Encarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak atau berdebar dengan irama teratur yang kuat . Lagi menurut Encarta Dictionary, kata ” pulsate “, yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut dengan denyut teratur yang kuat .
Kata pulsar berasal dari kata kerja “to pulse”. Menurut kamus American Heritage Dictionary, kata tersebut berarti bergetar, berdenyut. Kamus Encarta Dictionary mengartikannya sebagai berdenyut dengan irama teratur, bergerak atau berdebar dengan irama teratur yang kuat. Lagi menurut Encarta Dictionary, kata “pulsate”, yang berasal dari akar yang sama, berarti mengembang dan menyusut dengan denyut teratur yang kuat.
Bintang-bintang neutron terbentuk ketika inti dari bintang-bintang maharaksasa runtuh. Materi yang sangat termampatkan dan sangat padat itu, dalam bentuk bulatan yang berputar sangat cepat, menangkap dan memampatkan hampir seluruh bobot bintang dan medan magnetnya. Medan magnet amat kuat yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron yang berputar sangat cepat ini telah dibuktikan sebagai penyebab terpancarnya gelombang-gelombang radio sangat kuat yang teramati di Bumi.
Menyusul penemuan itu, diketahui kemudian bahwa peristiwa alam yang digambarkan dalam Al Qur’an sebagai “thaariq,” yang berdenyut, memiliki kemiripan yang sangat dengan bintang-bintang neutron yang dikenal sebagai pulsar. Bintang-bintang neutron terbentuk ketika inti dari bintang-bintang maharaksasa runtuh.
Materi yang sangat termampatkan dan sangat padat itu, dalam bentuk bulatan yang berputar sangat cepat, menangkap dan memampatkan hampir seluruh bobot bintang dan medan magnetnya. Medan magnet amat kuat yang ditimbulkan oleh bintang-bintang neutron yang berputar sangat cepat ini telah dibuktikan sebagai penyebab terpancarnya gelombang-gelombang radio sangat kuat yang teramati di Bumi.
Di ayat ke-3 surat Ath Thaariq istilah “an najmu ats tsaaqibu,” yang berarti yang menembus, yang bergerak, atau yang membuat lubang, mengisyaratkan bahwa Thaariq adalah sebuah bintang terang yang membuat lubang di kegelapan dan bergerak.
Makna istilah “adraaka” dalam ungkapan “Tahukah kamu apakah Ath Thaariq itu?” merujuk pada pemahaman. Pulsar, yang terbentuk melalui pemampatan bintang yang besarnya beberapa kali ukuran Matahari, termasuk benda-benda langit yang sulit untuk dipahami. Pertanyaan pada ayat tersebut menegaskan betapa sulit memahami bintang berdenyut ini. (Wallaahu a’lam)